Selamat datang di sudimampir.blogspot.com temukan hal hal yang UNIK , ASYIK dan MENARIK disini , ENJOY !!

Kamis, 24 Februari 2011

Minat Properti Industri Tinggi, Pasokan Minim


Sektor properti industri Indonesia mengalami peningkatan permintaan sepanjang 2010. Namun, permintaan yang cukup tinggi itu tidak diimbangi dengan pasokan lahan atau tanah industri.
Data Cuhsman and Wakefield menunjukkan, permintaan bersih lahan industri siap bangun lebih dari 130 hektare (ha) pada kuartal IV-2010. Angka ini meningkat 16 persen dibanding permintaan kuartal sebelumnya. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, permintaan bersih kuartal terakhir 2010 tersebut meningkat 3,5 kali dibanding kuartal sama 2009.

Adapun tingkat penjualan kumulatif kuartal IV-2010 untuk lahan industri meningkat dari 69,7 persen pada kuartal III-2010 menjadi 71,1 persen.

Managing Director Cushman and Wakefield, David Cheadle, menuturkan, permintaan lahan industri tersebut lebih banyak untuk bangunan pabrik dan gudang, baik disewakan maupaun dijual. "Space pasokan untuk sektor ini terbatas sekali. Padahal, ini berkaitan erat dengan foreign direct investment (investasi langsung asing)," kata dia di Jakarta.

Tingginya permintaan juga didorong oleh keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 yang menetapkan bahwa setiap industri baru harus berlokasi di dalam kawasan industri. Kebijakan itu sebagai upaya untuk mengambil bagian dalam penyerapan tanah bagi kegiatan industri.

Cushman menambahkan, kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta merupakan lokasi favorit yang menyerap lebih dari 90 persen penjualan tanah industri tahun lalu. Permintaan berasal dari pelaku industri asing dan lokal.

Bahkan, Cushman juga baru saja memfasilitasi penyediaan tanah untuk pembangunan pabrik senilai US$100 juta pekan lalu. "Perusahaan ini sudah ada di Indonesia selama 17 tahun dan bergerak di bidang makanan," kata David.

Sebelumnya, di awal tahun ini, Hankook Tires, perusahaan ban asal Korea juga membeli tanah di kawasan industri Bekasi. Hankook akan menanamkan dana sebesar US$353 juta guna membangun pabrik ban di Bekasi, Jawa Barat.
Pabrik Hankook Indonesia ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara. Pabrik ini akan menjadikan Hankook sebagai perusahaan ban kelima terbesar di dunia.

Akhir tahun lalu, Nestle juga menambah investasinya senilai US$100 juta (Rp900 miliar) guna membangun pabrik baru di Jawa Barat. Pabrik itu direncanakan untuk memproduksi minuman coklat malt Milo dan bubur bayi Cerelac. Pabrik tersebut masuk dalam sepuluh terbesar dunia untuk kapasitas produksi.

Sementara itu, Colliers International, perusahaan konsultan properti, memperkirakan tingginya permintaan kawasan industri menyebabkan pengelola kawasan itu akan memperluas wilayahnya tahun ini.
Namun, hingga saat ini, kawasan industri secara keseluruhan tidak memiliki tambahan lahan baru, yakni total industri tanah untuk enam wilayah/kota (Jakarta, Bogor, Bekasi, Karawang, Tangerang, dan Serang) tetap seluas 8.662 ha.
Cushman and Wakefield memperkirakan pasokan tanah industri baru pada kuartal I-2011 akan berada di kota Bogor. Meski demikian, tambahan pasokan lahan itu hanya seluas tujuh hektare.

Akibat keterbatasan pasokan dan permintaan yang tinggi, harga penawaran tanah industri terus mengalami kenaikan. Perkirakan harga jual rata-rata tanah industri dalam rupiah naik menjadi Rp720 ribu per meter persegi, sedangkan dalam dolar AS, harga jual naik menjadi US$80,2 per meter persegi.

http://bisnis.vivanews.com/news/read/206227-properti-industri-tinggi-minat--minim-pasokan

=====) Daftar Isi (=====