Ia mengutip hal itu dari hasil penelitian Boston Consulting Group. Pada November lalu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengklaim, pendapatan per kapita Indonesia telah mencapai US$3.000, dan akan meningkat menjadi US$5.000 pada 2014.
"Karena itu, kami optimistis penjualan mobil akan terus membaik," kata Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra di Jakarta, Rabu 23 Februari 2011. "Kalau di bawah US$3.000, yang berkembang penjualan motor."
Menurut Amelia, Indonesia berpotensi menyaingi China yang saat ini menjadi pasar otomotif terbesar di dunia. Pemain-pemain otomotif dunia saat ini sudah menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial.
Daihatsu sendiri menargetkan penjualan pada 2011 naik 10-15 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 115 ribu unit. Sepanjang 2010, Daihatsu membukukan pendapatan sebesar Rp 27 triliun.
Amelia menambahkan salah satu hambatan otomotif adalah penerapan tarif baru bea balik nama dan pajak progresif. Data yang masuk di Gaikindo penjualan mobil Januari 2011 mencapai 73.600 unit. Namun secara keseluruhan penjualan mobil nasional turun dibandingkan Desember 2010.
Daerah yang mengalami penurunan drastis adalah Jawa Timur. Daihatsu saja turun hingga 15 persen. Jawa Timur selama ini dikenal sebagai pasar nomor dua di Indonesia setelah Jakarta.
Pasar otomotif Jawa Timur turun karena Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) naik dari 10 menjadi 15 persen. Sedangkan untuk Jakarta, penjualan tidak terlalu berpengaruh karena kenaikan hanya terjadi pada pajak progresif. "Daerah-daerah lain, penjualannya masih stabil seperti Sumatera, Jawa Tengah, dan Yogyakarta," katanya.
http://otomotif.vivanews.com/news/read/206135-daihatsu--indonesia-pasar-mobil-potensial