Kawasan Dolly berada di tengah kota, berbaur dengan pemukiman penduduk yang padat, di kawasan Putat, Surabaya. Di sana, tak hanya terdengar derungan suara mesin kendaraan yang lewat, tetapi juga ada desahan napas para kupu-kupu malam yang terdengar sayup-sayup di balik kamar sempit.
Kompleks lokalisasi Dolly menjadi sumber rezeki bagi banyak pihak. Bukan hanya PSK, tetapi juga pemilik warung, penjaja rokok, tukang parkir, tukang becak dan lain-lain. Di sana juga terdengar sayup-sayup seorang anak sedang melantunkan ayat-ayat suci, dan kalimat-kalimat bijak di tengah-tengah majelis pendidikan. Kompleks banget kegiatan disini.
Pernah terlintas Dolly dimasukkan icon wisata bagi kota surabaya!!. Hahaha. pingin ketawa jadinya, terjadi kontroversi untuk memasukkan Gang Dolly sebagai salah satu daerah tujuan wisata Surabaya bagi wisatawan mancanegara.
Pihak Pemkot surabaya jelas mikir 20003 kali kalau membuang atau menutup dolly layaknya KRAMAT GANTUNG di JAKARTA, SARITEM di BANDUNG. Kenapa? penghasilan perbulan dari dolly mencapai 34 milyar rupiah!! Bukan HOAX, tapi itulah fakta yang aku dapatkan dari teman yang kerja di pemkot, hebat kan.
http://www.i-dus.com/2010/10/pesona-gang-dolly-tempat-protitusi.html