Situasi bayi saat aborsi tidak disadari oleh para calon ibu. Karena mereka tidak merasa sakit (menggunakan obat bius). Prosesnya pun berlangsung cepat. Sehingga mereka dapat segera pulang tidak lama setelah aborsi dilakukan. Namun tahukah Anda secara pasti apa yang dialami bayi dalam kandungan saat terjadi proses aborsi?Aborsi merupakan proses yang sangat mengerikan, menyakitkan, dan sangat tidak manusiawi bagi bayi.
Berikut ini adalah gambaran mengenai apa yang terjadi dalam proses aborsi:
Saat kehamilan berada dibawah 1 bulan
Saat kehamilan masih berada di bawah 1 bulan, usia janin masih sangat kecil. Aborsi dilakukan dengan menggunakan alat penghisap. Janin yang masih sangat lembut langsung terhisap dan hancur berantakan.
Saat kehamilan berada di antara 1 hingga 3 bulan
Saat kehamilan berusia 1 hingga 3 bulan, bagian-bagian tubuh janin sudah mulai terbentuk. Jika aborsi dilakukan pada usia ini, bagian tubuh janin yang teraih ditusuk, dipotong-potong, dan dihancurkan dengan menggunakan semacam tang khusus untuk aborsi. Tulang-tulangnya diremukkan dan seluruh bagian tubuhnya dihancurkan menjadi bagian kecil-kecil agar mudah dikeluarkan dari kandungan.
Saat kehamilan berada di antara 3 hingga 6 bulan
Ketika berada pada usia 3 hingga 6 bulan, janin sudah semakin besar dan bagian-bagian tubuhnya sudah terlihat jelas. Jantungnya sudah berdetak, tangannya sudah dapat menggenggam, dan demikian dengan tubuhnya sudah bisa merasakan sakit, karena jaringan syarafnya sudah terbentuk dengan baik. Aborsi dilakukan dengan membunuh janin terlebih dahulu sebelum dikeluarkan. Pertama-tama, janin diberi suntikan yang langsung dimasukkan ke dalam ketuban bayi. Cairan ini akan membakar kulit bayi tersebut secara perlahan-lahan, menyesakkan pernafasannya, dan akhirnya setelah menderita selama berjam-jam sampai satu hari bayi itu akhirnya meninggal. Selama proses ini dilakukan, bayi akan berontak, mencoba berteriak dan jantungnya berdetak keras.
Saat kehamilan berada di antara 6 sampai 9 bulan
Janin sudah sangat jelas terbentuk. Wajahnya sudah terlihat dengan jelas, termasuk mata, hidung, bibir dan telinganya. Jari-jarinya juga sudah terbentuk lebih jelas dan otaknya sudah berfungsi dengan baik. Aborsi dilakukan dengan cara mengeluarkan bayi tersebut hidup-hidup, kemudian membunuhnya (langsung dilemparkan ke tempat sampah, ditenggelamkan ke dalam air, atau dipukul kepalanya hingga pecah).