VIVAnews - Geisy Arruda telah menjadi seorang selebriti kecil di Sao Paulo, Brazil setelah dia dikeluarkan dari Bandeirante University karena menggunakan pakaian minim. Bahkan pengadilan Brazil memerintahkan Universitas untuk membayar £15,000 atau sekitar Rp212 juta sebagai kompensasi karena telah mengeluarkannya.
Dikutip Orange.co.uk, Geisy Arruda dikeluarkan dari universitas karena dianggap berpakaian terlalu pendek oleh otoritas kampus. Pihak universitas menyatakan Arruda kurang menghormati prinsip-prinsip etika, martabat dan moral universitas.
Keputusan untuk mengeluarkan Arruda ternyata menimbulkan perdebatan luas di Brasil tentang kebebasan pribadi dan moralitas publik. Ujungnya, pihak universitas lalu menerima Arruda kembali akibat kemarahan dari masyarakat, protes media dan tekanan dari Kementrian Pendidikan Brazil yang menuduh pihak universitas melakukan tindakan intoleransi dan diskriminasi.
Pengadilan sipil Brazil memutuskan untuk memberikan kompensasi sekitar Rp 212 juta kepada Arruda. Jumlah kompensasi tersebut dinilai oleh pengadilan tidak memberatkan keuangan universitas swasta yang berdiri di pinggiran kota Sao Paulo itu.
Arruda berhasil mengalahkan universitas di pengadilan. Namun Arruda dan pengacaranya menyatakan naik banding atas putusan ini untuk mencari kompensasi yang jumlahnya jauh lebih tinggi karena merasa terhina oleh pengusiran yang dilakukan pihak universitas. (sj)
